Penyakit Kanker Insya Alloh Sudah Tidak Berbahaya Lagi
06-Feb-2009, InternetKanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
“KELADI TIKUS” (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman
obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker
dan berbagai penyakit berat lain.
tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. “Tanaman
ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau,
orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia .
K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti
Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga
perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan
pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru,
Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Pekalongan, Jawa Tengah.
harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut
diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi
(suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran
sel-sel kanker tersebut.
wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan
rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,” jelas
Patoppoi.
berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati
kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli
teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi.
sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang
berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan
1996.
Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat
Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman
tersebut.
Berita Lainnya
13-Mar-2013,Divisi Ginekologi Onkologi RSCMCase Conference March 13th 2013

Case Conference March 13th 2013

Case Conference March 6th 2013

Case Conference March 6th 2013

Case Conference February 20th 2013

Case Conference February 113th 2013

Case Conference February 6th 2013

Case Conference February 6th 2013

Case Conference February 6th 2013

Case Conference February 6th 2013

